Sabtu, 14 Januari 2012

JANGAN MENUNDA UNTUK MEMULAI SEBUAH USAHA

Kurang lebih 10 tahun yang lalu sewaktu masih bekerja di Malang sebagai penjaga toko dan mandor kuli di sebuah toko besi/distributor besi, aku seringkali berangan-angan punya sebuah usaha,apalagi melihat bos kerjaannya nyantai sambil nunjuk2 doang (kasih perintah tok...) dan omsetnya pernah tembus 1 M dalam sehari karena bos termasuk distributor yang menyuplai luar kota bahkan luar pulau. Ditoko itu ada beberapa teman senior yang usianya bervariasi ada yang selisih 2 tahun , ada 5 tahun ada juga yang 20 tahun sama umurku. rata-rata mereka bekerja di toko itu sudah cukup lama bahkan sampai dengan belasan tahun dan mereka sepertinya sangat menikmati pekerjaannya.
Ironisnya, pada saat kami punya kesempatan ngobrol mereka seringkali mengungkapkan keinginan untuk membuka usaha sendiri, karena gaji yang mereka terima seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, ada yang mengeluh mengenai SPP anak, belanja harian istri, mertua sakit butuh biaya, dll. Kalo melihat pengalaman mereka di toko besi tersebut yang rata2 diatas 5 tahun, mereka sangat terampil dan menguasai tentang produk yang diperdagangkan bahkan dengan hanya meraba sebuah besi/ selembar plateser mereka bisa tahu berapa milimeter tebal dan ukuran besi tersebut biasanya yang menjadi kendala adalah keberanian dan permodalan karena bukan keturunan orang punya.  Aku sering mendengar mereka berkata : suatu saat , aku pasti buka toko besi.........., kalo modalku sudah cukup pasti tokoku buka...., kalo anakku udah lulus sekolah aku tak mulai usaha, pasti, pasti, pasti.........dan menurut cik Nita yang cukup senior ditoko itu, dari dulu ya mereka ngomong seperti itu, sampe sekarang gak ada yang buka usaha......
Begitu juga dengan saya sendiri, keinginan mempunyai usaha sejak 10 tahun yang lalu, hanya saja baru terwujud 10 tahun kemudian, sejuta alasan yang muncul kenapa saya tidak berani memulai usaha, diantaranya tidak punya modal, tidak ada keturunan pedagang, terlalu berisiko, gengsi, baru nikah, banyak tanggungan, tidak boleh sama orang tua, gak boleh sama istri, anak sudah 2, belum mikirin gaji pembantu...dan masih banyak lagi. Begitu juga waktu bekerja di beberapa perbankan, rata2 teman2 sekantor mempunyai alasan yang kurang lebih sama, emang kalo cari alasan itu kita pinter yach....apalagi banyak temennya...jadi selamet deh..hehehe
Usaha pertamaku mulai 1 tahun yang lalu, setelah melalui perdebatan panjang dengan ortu, teman2 seperjuangan...akhirnya dengan niat dan tekad yang kuat aku mengundurkan diri dari perusahaan tempat aku bekerja dan memulai usaha. Kebetulan backgroundku di marketing cukup kuat (bukan berarti jago jualan loh....hehee), cuma sudah cukup sering (thuwuk bahasa jawanya) bekerja di bawah target, kalo tidak capai target ditendang dari kerjaan, akhirnya kupikir sama aja resikonya antara menjadi marketing dengan pebisnis, mestinya teman2 yang lama di dunia marketing bisa buka usaha juga, kan biasa beresiko....hehe
Yang perlu dihindari adalah menggunakan kata "suatu saat" ..sebagai tameng untuk tidak memulai usaha, karena suatu saat  dengan sekarang sama aja, sekarang adalah suatu waktu yang dulunya dijadikan "suatu saat " untuk memulai usaha dan apa yang kita lakukan sekarang, apa sudah memulai usaha...? sudah apa belum..???sudaaaaaaahhhhhhh......belllluuuuuuuuuuummm........


tidak bermaksud menggurui, cuma sharing ...thanks

Tetap Semangaat...












Tidak ada komentar:

Posting Komentar